Komponen aktif adalah jenis komponen
elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian
elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga Lampu
Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.
Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen
elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif
adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.
Dalam dasar elektronika penggunaan
kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali
dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif
saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated
Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi
sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.
RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu
digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur
arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu resistor ?, seperti apa
bentuknya ?, bagaimana cara kerjanya ?, oops..., nanti dulu saya baru akan
menjelaskannya.
Ilustrasi Arus Air untuk mengetahui cara kerja
Resistor
Setelah anda perhatikan animasi tadi, tentunya
anda sudah mempunyai gambaran tentang bagaimana prinsip kerja dari sebuah
resistor. Yah anda anggap saja arus air yang ada di animasi itu sebagai arus
listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya. Jadi bila bendungan 1 kita
anggap sebagai resistor 1 dan bendungan 2 sebagai resistor 2, maka besarnya
arus tergantung dari besar kecilnya pintu bendungan yang kita buka. Semakin
besar kita membuka pintu bendungan semakin besar juga arus yang melewati
bendungan tersebut bila ingin lebih besar lagi arusnya, yah tidak usah dipasang
bendungannya atau dibiarkan saja, jadi bila kita menginginkan arus yang besar
maka kita pasang resistor yang nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil,
mendekati nol atau sama dengan nol atau tidak dipasang sama sekali dengan
demikian arus tidak lagi dibatasi. Nah seperti itulah kira-kira fungsi Resistor
dalam sebuah rangkaian elektronika.
Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya
mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita tahu bahwa pada
umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang
memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM,
jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor
atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA.
Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang
yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena
saya bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian
elektronika lalu disitu tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor
dengan nilai 470 OHM.., paham..!!.
Didalam rangkaian elektronika resistor
dilambangkan dengan angka " R " , sedangkan icon nya
seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain :
Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat
diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain
itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya
namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai
resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative
Thermal Resistance )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar