SIMULASI
SISTEM PENGACAKAN SINYAL SUARA SECARA REALTIME
BERBASIS
FAST FOURIER TRANSFORM (FFT)
Prativi
Nugraheni Hanggarsari, Helmy Fitriawan, Yetti Yuniati
Jurusan
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
Jl.
Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandarlampung 35145 – Indonesia
prativi_happy@ymail.com
Abstrak
Dalam penelitian ini, telah dilakukan simulasi data
pengacakan sinyal suara berbasis FFT. Sistem ini melakukan perekaman sinyal
suara secara realtime sebagai sinyal input melalui microphone yang tersedia pada
perangkat komputer. Dalam proses enkripsi, sinyal informasi yang berupa sinyal
analog (domain waktu) dikonversikan ke dalam domain frekuensi menggunakan
algoritma Fast Fourier Transform (FFT) 16 titik dan 32 titik. Sistem
pembicaraan aman dengan menggunakan FFT 32 titik memiliki waktu proses yang
lebih lama dibandingkan FFT 16 titik. Untuk sistem yang menggunakan FFT 16
titik membutuhkan waktu rata-rata 0,18564 detik sedangkan pada FFT 32 titik
membutuhkan waktu rata-rata 2,70816 detik dengan selisih waktu 2.55252 detik. Kata
kunci: Pengacakan, Sinyal Suara, Fast Fourier Transform (FFT)
I. PENDAHULUAN
Suara adalah salah satu sinyal yang sangat dipengaruhi
frekuensi dan merupakan bentuk sinyal diskrit yang sangat dipengaruhi oleh
waktu [1]. Proses penyampaian informasi ini biasa dilakukan dengan percakapan
atau pembicaraan. Namun, terkadang informasi pembicaraan itu ada yang bersifat
rahasia dan tidak ingin diterima oleh orang tidak berhak menerimanya, misalnya
pada bidang sistem komunikasi sipil, militer, pemerintah dan bisnis. Oleh sebab
itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengamankan pembicaraan. Sistem ini
akan melakukan teknik perekaman sinyal suara secara realtime sebagai sinyal
input yang berupa sinyal pembicaraan manusia (mobile-phone) melalui microphone
yang tersedia pada perangkat computer [2]. Sinyal tersebut akan langsung diolah
dengan proses enkripsi. Dalam menjalankan proses enkripsi, sinyal informasi
yang berupa sinyal analog dalam domain waktu di konversikan ke dalam domain frekuensi
menggunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT). FFT digunakan untuk
menghitung Descrete Fourier Transform (DFT) dengan cepat. DFT adalah metode
tranformasi matematis untuk mengubah sinyal dalam domain waktu diskrit ke
domain frekuensi. Jadi, DFT digunakan sebagai metodenya sedangkan FFT digunakan
untuk mentransformasikan sinyal tersebut. Transformasi ini agar mempermudah dalam
menganalisis sinyal yang telah ditransformasikan karena sinyal dalam bentuk
diskrit lebih mudah diacak atau dienkripsi. Sinyal yang telah masuk proses
enkripsi inilah yang akan dikirimkan kepada penerima (receiver) sehingga tidak
terjadi penyadapan [3].
II. TEORI DASAR
2.1.
Pembangkitan Sinyal Suara
Suara merupakan dari getaran suatu benda. Selama
bergetar, perbedaan tekanan terjadi di udara 193 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa
dan Teknologi Elektro Volume:6, No.3 | September 2012 sekitarnya. Pola osilasi
yang terjadi dinamakan sebagai gelombang. Gelombang mempunyai pola sama yang
berulang pada interval tertentu yang disebut sebagai periode.
2.2
Bentuk Sinyal Wicara
Sinyal wicara merupakan sinyal yang bervariasi lambat
sebagai fungsi waktu, dalam hal ini ketika diamati pada durasi yang sangat
pendek (5-100ms) karakteristiknya masih stasioner.
2.3
Real-Time System
Real-time system dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
yang tidak hanya berorientasi terhadap hasil (output) yang dikeluarkan
sedangkan disana juga sistem dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dalam
kebutuhan waktu tertentu. Di dalam real-time system, waktu merupakan factor yang
sangat penting untuk diperhatikan. Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat
kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan system tersebut.
2.4
Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi adalah seluruh unsur/elemen baik
infrastruktur telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi,
maupun peyelenggara telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat
dilakukan [5].
2.5
Sinyal dan Sistem
Sinyal adalah fenomena dari lingkungan yang terukur atau terkuantisasi,
sementara system merupakan bagian dari lingkungan yang menghubungkan sinyal
dengan sinyal lainnya atau dengan kata lain merespon sinyal masuk dengan menghasilkan
sinyal keluaran. Suara pembicaraan merupakan contoh dari sinyal sementara
system komunikasi telepon sendiri merupakan contoh dari sistem yang
menghubungkan sinyal-sinyal pembicaraan tersebut. Sinyal analog adalah sinyal
pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Proses pengiriman suara, misalnya pada
teknologi telepon, dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik ini. Digital
pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). Besarnya nilai suatu sistem
digital dibatasi oleh lebarnya atau jumlah bit (bandwidth). Jumlah bit juga
sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Sinyal digital memiliki
berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog
yaitu:
1. Mampu mengirimkan
informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim
dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang
berulang–ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas
informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan
mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4. Dapat memproses
informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
2.6
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation) merupakan metode umum untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Dalam sistem digital, sinyal analog
yang dikirimkan cukup dengan sampelsampelnya saja. Sinyal suara atau gambar
yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital
melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling
2. Quantisasi
3. Pengkodean
4. Multiplexing
2.7
FFT (Fast Fourier Transform)
Transformasi fourier adalah suatu metode yang sangat
efisien untuk menyelesaikan transformasi fourier diskrit yang banyak dipakai
untuk keperluan analisa sinyal seperti pemfilteran, analisa korelasi, dan
analisa spektrum. Discrete Fourier Transformasi (DFT) adalah deretan yang
terdefinisi pada kawasan frekuensi – diskrit yang merepresentasikan Transformasi
Fourier terhadap suatu deretan terhingga (Finite Duration Sequence). DFT berperan
penting untuk implementasi algoritma suatu varitas pengolahan sinyal, karena efisien
untuk komputasi berbagai aplikasi. Fast fourier transformation atau
transformasi fourier cepat, merupakan proses lanjutan dari DFT. Transformasi
Fourier ini dilakukan untuk mentransformasikan sinyal dari domain waktu ke domain
frekuensi. Hal ini bertujuan agar sinyal dapat diproses dalam spektral
substraksi. DFT dilakukan dengan mengimplementasikan sebuah transformasi, dengan
panjang vektor N berdasarkan rumus:
Misal diambil data suara hasil kuantitasi sinyal diskrit
dengan nilai f(x) sebagai berikut: nilai diskrit f(x) sebanyak 4 data, sehingga
dapat ditentukan nilai N = 4 (banyak data).
2.8
Enkripsi
Enkripsi yaitu suatu proses pengaman suatu data yang
disembunyikan atau proses konversi data (plaintext) menjadi bentuk yang tidak
dapat dibaca atau dimengerti. Sedangkan Dekripsi yaitu kebalikan dari proses
enkripsi yaitu proses konversi data yang sudah dienkripsi (ciphertext) kembali
menjadi data aslinya (Original Plaintext) sehingga dapat dibaca atau dimengerti
kembali. Enkripsi dimaksudkan untuk melindungi informasi agar tidak terlihat
oleh orang atau pihak yang tidak berhak. Enkripsi telah digunakan untuk mengamankan
komunikasi di berbagai negara, namun, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu
yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan
enkripsi.
III. Metode Penelitian
3.1
Tahapan Perancangan Sistem Sinyal input
Yang digunakan adalah hasil dari teknik perekaman yang
dibuat dengan menggunakan program Matlab. Untuk melakukan proses perekaman
sinyal suara, maka sebuah PC (Personal Computer) harus dilengkapi dengan sebuah
microphone yang disertai dengan speaker sebagai alat/media untuk mendengarkan
hasil dari pengolahan sinyal suara sebagai outputnya.
Diagram blok dari
penataan perangkat-perangkat yang akan digunakan untuk melakukan teknik
perekaman sinyal suara. digunakan untuk melakukan teknik perekaman sinyal
suara. Perangkat utama simulasi ini yaitu:
1. Microphone, berfungsi
untuk mengubah besaran suara menjadi besaran listrik.
2. Sound-card yang
berperan sebagai ADC sekaligus DAC.
3. Processor untuk
mengeksekusi program (Mfiles) dalam Matlab.
4. Speaker untuk mengubah
besaran listrik menjadi besaran audio.
3.2
Tahap Perancangan Pemrosesan Sinyal
Sinyal input yang merupakan sinyal pembicaraan berbentuk
sinyal analog diubah menjadi sinyal digital dengan melalui ADC (Analog Digital
Converter). Data digital pembicaraan kemudian dipecahkan atau dipisah menjadi berbentuk
frame. Proses framing ini dilakukan agar data yang berupa deret dengan panjang
tak berhingga dapat dianalisis dengan proses FFT Npoint. Dalam penelitian ini,
akan dibuat system menggunakan FFT 16 titik dan 32 titik untuk memperoleh spektrum
sinyal. Setelah melalui proses FFT ini akan didapatkan data spectrum berupa
vektor bilangan kompleks. Data inilah yang kemudian akan diacak (proses
encoding) untuk mendapatkan sinyal terenkripsi. Hasil pengacakan kemudian akan
dilewatkan pada proses IFFT untuk mendapatkan vektor bilangan real untuk ditransmisikan
kembali sebagai sinyal pembicaraan yang terenkripsi.
IV. Hasil Pembahasan
Sinyal input yang merupakan sinyal pembicaraan berbentuk
sinyal analog diubah menjadi sinyal digital dengan melalui ADC (Analog Digital
Converter). Data digital pembicaraan kemudian dipecahkan atau dipisah menjadi
bentuk frame dan prosesnya disebut dengan framing. Framing adalah proses
pemisahan sinyal suara yang berupa deret panjang menjadi sebuah frame. Proses framing
ini dilakukan agar data yang berupa deret dengan panjang tak berhingga dapat
dianalisis dengan proses FFT N-point. Dalam penelitian ini, akan dibuat sistem
menggunakan FFT 16 titik dan 32 titik untuk memperoleh spektrum sinyal,
perhitungan sebagai berikut: Setelah dilakukan framing, sinyal suara ditransformasikan
dengan FFT agar sinyal yang masih dalam domain waktu berubah ke domain frekuensi.
Pada proses transformasi ini akan dihasilkan data yang berupa vector bilangan kompleks.
Sinyal terenkripsi merupakan gambar
sinyal yang telah melewati proses enkripsi sehingga didapatkan sinyal teracak dan
tidak sesuai dengan sinyal Sinyal yang telah
terenkripsi akan diterima di penerima sebagai sinyal masukan .Untuk sistem yang
menggunakan FFT 16 titik membutuhkan waktu rata-rata 0,18564 detik sedangkan
pada FFT 32 titik membutuhkan waktu rata-rata 2,70816 detik dengan selisih
waktu 2.55252 detik. Waktu tersebut merupakan pengukuran mulai dari proses
framing hingga proses selesai pada masing-masing FFT 16 titik dan FFT 32 titik.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut terlihat bahwa sistem yang menggunakan
FFT 32 titik memiliki waktu operasi yang lebih lama dibandingkan dengan sistem
yang menggunakan FFT 16 titik. Hal ini dikarenakan, pada FFT 32 titik lebih
banyak sample dalam 1 frame yang akan diolah sehingga membutuhkan waktu yang
lebih lama. Waktu pemrosesan simulasi juga dipengaruhi oleh perangkat komputer
yang digunakan, semakin baik spesifikasi suatu perangkat komputer, maka akan
semakin cepat memproses simulasinya.
V. Simpulan
Berdasarkan simulasi dan pembahasan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Sistem pembicaraan aman yang dirancang dapat
melakukan proses enkripsi dan dekripsi dengan baik.
2.
Sistem pembicaraan aman dengan menggunakan
FFT 32 titik memiliki waktu proses yang lebih lama dibandingkan dengan sistem
pembicaraan aman dengan FFT 16 titik. Untuk simulasi dengan memanggil sinyal rekaman
FFT 16 titik membutuhkan waktu rata-rata 0,18564 detik sedangkan pada FFT 32 titik
yaitu 2.70816 detik.
3.
Selisih waktu antara waktu proses simulasi
realtime pada FFT 16 titik dengan FFT 32 titik adalah 2.55252 detik.
Daftar
Pustaka
[1] Estrada, Richie.
2008. Pengolahan Sinyal Suara Menggunakan Matlab. Teknokrida.
[2] Santoso, Tri
B.,Huda,Miftahul. Modul Proses Perekaman Dan Pengeditan Sinyal Wicara.
[3] Permana, Silvi Dewi.
2010. Pengembangan Algoritma Enkripsi untuk Sistem Komunikasi Pembicaraan Aman
Berbasis FFT. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro. UNILA. Bandarlampung.
[4] Lukman, Arif.,
Gojali, Elli A. 2004. Simulasi Algoritma Dasar Pengacakan Data Audio Menggunakan
Matlab. Jurnal Teknologi Informasi, Vol.5,No. 1, pp. 5-7.
[5] Solekan.2009. Sistem
Telekomunikasi.
[6] Fitriawan, Helmy.
2004. Diktat Kuliah Sinyal dan Sistem. UNILA.
[7] Abdulmail.2010. Sinyal
Analog dan Sinyal Digital.22 September 2010.
[8] Susilawati, Indah.
2009. Modulasi Pulsa. 22 September 2010.
[9] Stallings, William.
2000. Data & Computer Communication. Prentice-Hall, Inc.
[10] Widiarsono, Teguh.
2005. Tutorial Praktis Belajar Matlab.Jakarta
"Thank you for nice information
BalasHapusPlease visit our website unimuda and uhamka"